Label

Minggu, 03 Januari 2010

INDONESIA BELUM MAMPU MANDIRI DALAM EKSPLORASI MIGAS LEPAS PANTAI


Sudah 64 tahun merdeka, sampai sekarang masih banyak pertanyaan tentang kemampuan Indonesia dalam mengelola sumberdaya alam khususnya migas. Terkait dengan hal tersebut, Balai Teknologi Survei Kelautan dan Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi Kedeputian Pengkajian Kebijakan Teknologi BPPT telah mengadakan Round Table Discussion yang bertemakan “Kemandirian Nasional dalam Eksplorasi Migas Lepas Pantai”. Acara yang berlangsung pada 10 September 2009 di Ruang Komisi Utama BPPT ini menghadirkan pakar dan pengamat migas Kurtubi sebagai pembicara.

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Jana T. Anggadiredja saat memberi kata sambutan mengatakan bahwa diskusi yang diselenggarakan tersebut merupakan wahana dalam menjawab rasa kepenasaran BPPT terkait dengan kemandirian Indonesia di bidang eksplorasi migas. ”Peran Indonesia sangatlah kecil dan sampai saat ini, mayoritas kapal termasuk sumberdaya manusianya berasal dari negara luar”, jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan Yudi Anantasena memberikan paparan umum tentang tugas dan fungsi balai yang dipimpinnya, serta menerangkan pengalaman-pengalaman survey migas yang menggunakan kapal Baruna Jaya 2. Baruna Jaya 2 merupakan salah satu dari empat kapal yang dimiliki balai tersebut. Baruna Jaya 2 yang secara khusus diperuntukan bagi eksplorasi migas, sudah dilengkapi seismic on board. “Eksplorasi seismik adalah istilah yang dipakai di dalam bidang geofisika untuk menerangkan aktivitas pencarian sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik. Hasil rekaman yang diperoleh dari survei ini disebut dengan penampang seismik. Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya”, paparnya.

Secara gamblang dan lugas, ahli perminyakan Kurtubi mengatakan bahwa sistem dalam pengelolaan migas masih sangat lemah sehingga sampai sekarang Indonesia belum bisa mandiri. “Kita harus kembali pada Pasal 33 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa hanya negara yang berhak dan bisa mengelola semua kekayaan alam, termasuk migas dan tambang,” tegasnya. “Awalnya, tujuan kita menggandeng pihak asing adalah untuk membantu Indonesia selama belum mampu dalam hal permodalan dan teknologi, tapi mengapa hingga saat ini kondisi tersebut belum berubah? Seharusnya setelah puluhan tahun berlalu, Indonesia sudah mandiri dalam migas” ujarnya dengan penuh semangat.

Salah satu peserta diskusi Adang Bahtiar (pakar geologi) mengatakan bahwa selama ini blok-blok minyak yang potensial selalu dikuasai oleh pihak asing karena mereka yang memiliki data tersebut. “Untuk itu kita harus memperkuat inventory data tentang blok-blok, baik yang lama maupun yang baru”, ujarnya.(YP/SR/Humas)


Blink 182 Is back


Pada Grammy Awards 51 upacara pada tanggal 8 Februari 2009, semua anggota band muncul di panggung untuk pertama kalinya sejak bulan Desember 2004. Barker mengumumkan band reformasi, yang menyatakan bahwa "kita digunakan untuk memainkan musik bersama-sama, dan kami memutuskan kita akan bermain musik bersama lagi, "dengan Hoppus menambahkan," Blink-182 is back! " Sebuah pesan muncul di website band hari yang sama mengukuhkan reformasi dan menambahkan bahwa band ini di studio menulis dan merekam album baru dan mempersiapkan diri untuk tur dunia. Band ini juga diperbaharui logo mereka "wajah tersenyum" fitur enam anak panah, bukan lima sebelumnya.


Dalam sebuah wawancara setelah pengumuman reuni mereka, Travis menegaskan bahwa mereka telah di studio sejak Desember 2008 menulis dan merekam materi baru. Setiap anggota telah membawa ide-ide musik mereka sendiri dan lagu, sementara juga menulis materi baru bersama. Blink 182 demo juga ditinjau lebih tua mereka telah ditulis pada tahun 2004, sebelum mereka melanjutkan hiatus tak terbatas. Blink 182 juga menyatakan bahwa mereka telah berlatih bersama-sama, dengan "Selalu" menjadi lagu pertama mereka bermain pada latihan pertama mereka dalam 4 tahun .


Single baru, berjudul "Up All Night," telah mengumumkan untuk album baru. Blink-182 selesai demo untuk "Up All Night" menulis dan merekam selama sesi pada awal 2009, tapi tidak punya cukup waktu untuk menyelesaikan versi rekaman lagu sebelum mereka berangkat pada tur musim panas 2009, dan saat ini diketahui kapan lagu tersebut akan dirilis.

Tur musim panas ini pada pertama kali disebutkan selama reformasi, meskipun tidak ada informasi konkret yang diberikan hingga April 7, 2009 ketika situs web menyatakan bahwa Weezer buzznet.com akan mendukung Blink-182 di tur mendatang mereka. The 28 Mei 2009 edisi majalah Rolling Stone kemudian ditambahkan Fall Out Boy, di samping Weezer, sebagai pembuka untuk tur. [30] jadwal tur resmi diumumkan pada 15 Mei 2009 pada Billboard.com; tur berlangsung dari Juli 23 di Las Vegas, Nevada dan berakhir pada 3 Oktober di Atlantic City, New Jersey.


Meskipun awalnya merencanakan untuk memulai rekaman setelah tur Eropa mereka, Mark Hoppus baru-baru ini menyatakan bahwa mereka berencana untuk masuk ke studio di bulan Januari.


Pada 26 Desember Hoppus mengumumkan bahwa trio rencana akan memulai tur di Eropa pada musim panas 2010.
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Blink_182 di translate melalui google translate

Tantangan Dunia Perminyakan Dua Dekade Kedepan


Dalam pertemuan The 11th International Energy Forum (IEF) di Roma, Italia (20-22/4), OPEC memaparkan background paper (BP) tentang pandangan organisasi tersebut mengenai tantangan yang harus dihadapi oleh dunia perminyakan dalam dua dekade mendatang. Tujuan utama dari BP tersebut adalah tercukupinya kebutuhan pasar, dengan harga yang pantas serta adanya keuntungan yang seimbang bagi investor. OPEC menekankan perlunya dialog konstruktif, multilateral, dan tepat sasaran sebagai pijakan penting dalam menghadapi tantangan kompleks tersebut.


OPEC menyampaikan kekhawatirannya bahwa dalam jangka pendek dunia harus menghadapi terus berlanjutnya ketidakstabilan pasar minyak serta meningkatnya tingkat spekulasi yang menjadi pemicu principal driving force fluktuasi harga minyak global. Perkembangan itu telah mendorong harga minyak mentah menjadi seolah terpisah dari fundamental supply dan demand. OPEC juga memproyeksikan bahwa permintaan energi akan terus tumbuh di masa yang akan datang, serta minyak akan tetap dapat mempertahankan posisinya dalam world energy mix. Sumber minyak mentah dunia diperkirakan akan tetap dapat memenuhi proyeksi permintaan global, ditambah dengan adanya non-conventional oil yang dapat dieksploitasi.

Di tengah tingkat ketergantungan dan integrasi energi dunia yang semakin meningkat, OPEC menyerukan perlunya pendekatan realistis untuk mengembangkan renewable energy. Negara produsen minyak diperkirakan akan memerlukan akses yang lebih luas terhadap penggunaan teknologi terbaru yang mampu menopang program capacity expansion mereka. Melalui BP ini, OPEC berharap dapat membawa perubahan ke arah yang lebih produktif dalam The 11th International Energy Forum.

Sabtu, 02 Januari 2010

Terjadinya Minyak dan Gas bumi


Bagaimana Terjadinya Minyak dan Gas bumi ?

Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu:

1. Ada “bebatuan asal” (source rock) yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.
2. Adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir” (reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut.
3. Adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi.


Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan faktor penting lainnya dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur kurang dari 65oC dan umumnya terurai pada suhu di atas 260oC. Hidrokarbon kebanyakan ditemukan pada suhu moderat, dari 107 ke 177oC.


Apa saja komponen-komponen pembentuk minyak bumi ?
Minyak bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H). Selain itu, juga terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur (S) atau nitrogen (N).

Apakah ada perbedaan dari jenis-jenis minyak bumi ?
Ada 4 macam yang digolongkan menurut umur dan letak kedalamannya, yaitu: young-shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep.Minyak bumi young-shallow biasanya bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan kandungan sulfurnya tinggi. Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek. Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya paling encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak mentah yang dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah yang paling diinginkan karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling banyak.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk minyak bumi ?
Sekitar 30-juta tahun di pertengahan jaman Cretaceous, pada akhir jaman dinosaurus, lebih dari 50% dari cadangan minyak dunia yang sudah diketahui terbentuk. Cadangan lainnya bahkan diperkirakan lebih tua lagi. Dari sebuah fosil yang diketemukan bersamaan dengan minyak bumi dari jaman Cambrian, diperkirakan umurnya sekitar 544 sampai 505-juta tahun yang lalu.
Para geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun dari organisme, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme laut ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan (sedimentary rock). Proses ini berulang terus, satu lapisan menutup lapisan sebelumnya. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan di bumi ada yang menyusut atau berpindah tempat. Deposit yang membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung oksigen untuk mendekomposisi material organik tadi secara komplit. Bakteri mengurai zat ini, molekul demi molekul, menjadi material yang kaya hidrogen dan karbon. Tekanan dan temperatur yang semakin tinggi dari lapisan bebatuan di atasnya kemudian mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan mengubahnya menjadi minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung minyak bumi tertua diketahui berumur lebih dari 600-juta tahun. Yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Secara umum bebatuan dimana diketemukan minyak berumur antara 10-juta dan 270-juta tahun.


Potensi Migas Terus Digali


Pemerintah terus berusaha menggali potensi sumber daya migas di pelbagai daerah. Meski cadangannya tidak besar. Dengan adanya kegiatan migas, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. “Kegiatan operasi migas dapat memberikan dampak lanjutan bagi masyarakat sekitar seperti menyerap tenaga kerja serta meningkatkan taraf ekonomi,” kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Edy Hermantoro ketika menerima rombongan Komisi B DPRD Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Senin (2/3). Karena itulah, Edy meminta bantuan dan kerja sama pemerintah daerah agar kegiatan operasi migas dapat berjalan lancar. Jika blok migas yang berada di wilayah tersebut berproduksi, maka pemerintah daerah akan mendapatkan bagi hasil sesuai aturan yang berlaku. Demikian pula masyarakat sekitarnya. “Ibarat sapi, biar dia gemuk dulu baru diambil hasilnya. Jangan waktu masih badannya kurus sudah dipotong,” kata Edy. Di Kabupaten Sijunjung, saat ini terdapat Blok South West Bukit Barisan yang dikelola Konsorsium PT Radiant Bukit Barisan E&P dan PC (SKR) International Ltd yang kontrak kerja samanya baru ditandatangani 13 November 2008. Sebelumnya lapangan tersebut dioperasikan oleh PT CPI. Namun lantaran cadangannya kecil, blok tersebut dikembalikan lagi kepada pemerintah. “Biasanya perusahaan besar memang mencari lapangan yang cadangannya besar karena buat mereka kalau kecil kurang ekonomis. Tapi lapangan kecil ini bisa menguntungkan jika dikelola oleh perusahaan yang lebih kecil,” papar Edy. Berdasarkan program kerja PT Radiant, komitmen pasti 3 tahun pertama KKKS tersebut sekitar US$ 7,5 juta, terdiri dari survei seismic 2D 200 km sebesar US$ 3 juta, pemboran I senilai US$ 4,25 juta dan G&G US$ 250.000. Mengakhiri pertemuan itu, pimpinan rombongan Asnam Malin Sutan berjanji akan membantu kelancaran kegiatan operasi migas yang hasilnya baru dapat diketahui beberapa tahun mendatang dengan meminimalisir persoalan yang timbul di masyarakat seperti pembebasan lahan. Diharapkan kegiatan migas tersebut dapat membawa manfaat bagi semua pihak

http://www.lemigas.esdm.go.id/id/node/555